Klakson Series (3): Saya Mirip Shah Rukh Khan ?

Oleh: Prasetyo Nurhardjanto 

Never travel faster than your guardian angel can fly.(Ibu Teresa)

Kolkata, Senin 23 September 2019

Seluruh pengalaman "heroik" saya kemarin seolah sirna. Tadi malam setibanya di hostel saya menginap dari acara temu seluruh relawan, dengan menenteng makan malam yang saya beli, penjaga lift sempat bertanya, "Zomato?". Saya jawab saja "Nehi nehi". Zomato adalah go food nya India, dan saya dikira kurir yang akan mengantar makanan.
Saya memang tidak rupawan, tapi apa iya mirip Shah Rukh Khan?

****

Minggu kemarin menjadi hari yang panjang. Sejak sore kami semua relawan berkumpul menyaksikan bersama film Ibu Teresa dan dilanjutkan dengan diskusi. Kami juga sempat berdoa Rosario dengan para suster di sana,yang mendaraskan doa Salam Maria dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Latin dan Spanyol. Sudah seperti sidang PBB saja ya ?

Pelayanan di Kalighat kemarin lebih menantang, ketika saya diminta membantu di klinik. Saya membantu seorang suster biarawati menggantikan perban orang-orang yang badannya membusuk. Buat saya sangat menantang, karena biasanya sekedar melihat proses donor darah saja saya takut. Ini saya harus melihat di depan mata luka menganga yang basah.

Tidak hanya lelah psikis, hari Minggu kemarin juga terasa sangat lelah fisik karena ada dua relawan yang sudah mengakhiri karya mereka di Kalighat . Mujur, kami dibantu Paulina, relawan cantik asal Polandia yang bekerja untuk lembaga lain di India. Kalighat tidak pernah sepi. Di luar bangunan Mother Teresa, kesibukan tak pernah berhenti. Riuh rendah antara penjual kaki lima dan kendaraan yang berklakson ganda membahana.

Di dalam Nirmal Hriday-nama gedung itu- para penghuni panti meneruskan kehidupan dengan perlahan. Kematian mungkin saja tidak jauh dari mereka, tapi kami yang bekerja di sana juga tidak dapat terbang lebih cepat dari malaikat pelindung kami masing-masing..

Semua dari kita terbang dalam kepak sayap irama dariNya.