Menjemput Tulusnya Cinta Di Hari Ulang Tahun Pernikahan Umat Gereja St. Servatius


Hari Ulang tahun Pernikahan (HUP) umat Servatius kembali digelar pada Minggu 3 November 2019. Usai Misa, 50 Pasutri yang merayakan HUP September-Oktober 2019 tampak memasuki Aula. Ini yang keenam kalinya Sie Kerasulan Keluarga (SKK) menyelenggarakan acara ini. 

Sambil Pasutri  registrasi dan makan ringan, Band Done kembali dipercayakan mengisi hiburan musik. Meskipun tidak hujan, Lagu pembuka Eh Hujan Gerimis aje, dimainkan oleh Band Done. Menyusul lagu Surat Cinta untuk Starla, May Way, Persembahan hati, Pelangi dimatamu, dan deretan lagu lainnya.

Satu lagu Spesial Batak PARSOBANAN dinyanyikan oleh Saragih.Romo Wartaya pun tiba di Aula,  Doa pembuka disampaikan oleh Ketua Panitia HUP Bapa Sunu.

Game mengikat tali plastik  kepada Pasutri jadi acara menarik.  Hanya Pak Purnomo yg berhasil digame ini...yang lain gagal. Filosofi game tali diikat ketangan Pasutri dan bisa dilepas...sebetulnya punya makna. Tidak mudah mengikat Pernikahan begitu lama dengan berbagai perbedaan yang dimiliki tiap pasutri. Pak Yonas yang sudah 48 tahun merenda dan membina Pernikahan dapat pujian dari Romo dan peserta.

Pak Yonas Bersama Istri.

Pak Yonas Bersama Istri

Pentingnya Komunikasi, Doa dan Saling Mengasihi, kunci utama dalam merawat pernikahan, ujar Romo War. Libatkan anak-anak berdoa bersama agar Fondasi Iman jadi kuat dan kokoh, tambah Romo War dalam pesannya kepada Pasutri. Romo War juga mengutip sebuah ayat kitab suci tentang makna pernikahan.

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (Kejadian 2:24). Pasutri mesti bersatu, meskipun ada perbedaan, kata Romo War yang siang itu nampak ceria. 

Ibu Yoshepin seorang Psikolog yg turut hadir juga menekankan pentingnya Komunikasi dan keterbukaan dalam membina rumah tangga agar Pernikahan bisa awet dan langgeng. Mengenang masa Pasutri saat bahagia, sebuah bunga dan lilin disematkan kepada tiap Pasutri. Alunan musik dari Done, sambil berdansa dan pelukan sepasang pasutri tampak tercyduk kamera menangis dan menyeka air matanya.

Sepasang Pasutri dapat hadiah dari Anaknya berupa ucapan selamat HUP berupa tayangan Video kepada orangtuanya. Nampak istri Jo Turangan dan Mba Sari sebagai MC nyaris menangis.

Pembagian diskusi Pasutri dibuat jadi 6 kelompok. Usai berdiskusi, Pasutri dengan segala pergumulan dan tantangan yang dihadapi  sepakat, pentingnya Kasih, Doa dan Saling mencintai antara Suami dan Istri meskipun badai silih berganti menerpa biduk pernikahan.

Tentu kita sepakat bukan, bahwa pernikahanlah sekolah yang tidak mengenal kata tamat...karena terus belajar. Belajar memahami...perbedaan yang memang melekat dalam diri Pasutri.

Saya jadi teringat dengan pesan Kitab suci yang mengatakan Kenakanlah Kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3:14) Biarlah Kasih Tuhan merajai kehidupan Pasutri Umat Servatius.

Diakhir acara HUP yg berlangsung dari Pagi sampai sore, Photo bersama, Pembentukan Panitia, dan lagu Kemesraan oleh Done dan Peserta jadi penutup acara. Terimakasih kepada Team Panitia Bapak Sunu, Cs..Pak Sulis dari SKK dan team...dan Band Done sehingga acara boleh berlangsung hari ini.Tak Lupa HambaNya Romo War yang selalu setia hadir di acara HUP. Terima kasih Romo War.

Sayonara dan Horas.

 

Elyamen Saragih Sumbayak

Lingkungan Ignatius Azevedo

Woiii, umat Paroki Servatius. Kalo pada punya berita apa kek, poto apa kek, kegiatan apa kek, mao nyang lingkungan, apa nyang kategorial bisa ditongolin di media, kirim aja ke : parokisantoservatius@gmail.com