Beginilah Cara Umat Paroki St. Servatius Mendandani St. Perawan Maria


St. Louis Marie de Montfort dalam bukunya “Rahasia Rosario” mengajarkan, bahwa ketika kita mendaraskan Doa Rosario dengan penuh perhatian, sikap yang sopan dan hormat, maka kita sedang mendadani dan mempercantik St. Perawan Maria. Salah satu kisah dalam buku itu, ketika Beato Herman berdoa dengan bersemangat dan penuh perhatian, sopan dan hormat, Bunda Maria menampakkan diri dengan busana yang indah dalam cahaya putih cemerlang dengan wajah cantik mempesona, seperti gadis berusia 17 tahun. Namun lama-kelamaan Beato Herman jatuh dalam kebiasaan yang buruk dalam mendaraskan doa Rosario dengan terburu-buru, tanpa perhatian dan tiada rasa hormat, kemudian Bunda Maria menampakan diri kembali padanya dengan wajah berkerut, pakaian compang-camping, tidak nampak lagi busana indah dan cahaya putih cemerlang. Beato Herman bertanya, mengapa Bunda Maria nampak menjadi demikian. Bunda Maria menjawab,” Beginilah caramu mendadani aku, engkau memperlakukan sepertinya aku ini wanita rendahan “. Beato Herman sangat bersedih, menyesal dan berjanji mendaraskan mendaraskan doa Rosario dengan bersemangat dan penuh perhatian, sopan dan hormat.

Kisah pendek di atas menjadi refleksi menarik dalam perjalanan devosi umat yang berdoa dengan perantaraan Bunda Maria Fatima di Saung Paroki St. Servatius Kampung Sawah. Dalam perjalanan devosi sepanjang 1 tahun sejak Perayaan 100 Tahun penampakan Bunda Maria di Fatima 1917 pada 3 orang anak gembala (Lusia, Yasinta dan Fransisko). Umat Paroki St. Servatius Kampung Sawah dan sekitarnya melaksanakan ibadat devosi rosario suci setiap tanggal 13 mulai pkl 17.00 dilanjutkan dengan misa kudus pkl. 18.00, kecuali pada bulan Agustus dilaksanakan pada tanggal 19 (sesuai penampakan di Fatima). Dengan mengikuti anjuran St. Louis Marie de Montfort, segenap umat yang hadir melaksakan latihan rohani dalam mendaraskan Doa Rosario dan renungan peristiwanya  dengan penuh perhatian, sikap yang sopan dan hormat.

Sebagai buah-buah devosi yang pantas kepada St. Perawan Maria, ada beberapa kesaksian pribadi dari para devosan atas terkabulnya doa-doa permohonan dengan perantaraan Bunda Maria Fatima di Saung Paroki St. Servatius Kampung Sawah. Perubahan yang terjadi bukan hanya dalam kehidupan rohani saja, tetapi dalam fakta yang dapat dilihat dengan mata juga telah terjadi yang diyakini para devosan sebagai bagian dari buah-buah devosi yang pantas kepada St. Perawan Maria, yaitu dengan hadirnya patung Devosi Bunda Maria Fatima baru di Saung yang jelas nampak lebih indah, cantik anggun dan bermahkota sebegai Ratu Rosario dan Ratu Pencinta Damai. Sungguh merupakan suatu berkat yang istimewa bahwa kita diijinkan untuk mendadani dan merias Ratu Surgawi dengan doa-doa kita, khususnya Doa Rosaria suci setiap hari seperti yang diminta Bunda Maria dari Fatima melalui 3 orang anak gembala.   

Antonius Marwanto

Theresia Lisieux

Woiii, umat Paroki Servatius. Kalo pada punya berita apa kek, poto apa kek, kegiatan apa kek, mao nyang lingkungan, apa nyang kategorial bisa ditongolin di media, kirim aja ke : parokisantoservatius@gmail.com