Salam Damai Tidak Dinyanyikan
Ilustrasi Salam Damai - Foto : Istimewa
Salam damai merupakan bagian yang tidak terpisah dalam tata liturgi ekaristi. Biasanya, salam damai dilakukan umat dengan menyanyikan lagunya. Namun akhir-akhir ini terkadang salam damai tidak dinyanyikan, terkadang masih dinyanyikan juga. Jadi sebenarnya manakah yang benar ? salam damai dinyanyikan atau tidak ?
Menurut informasi terbaru, ternyata salam damai tidak dinyanyikan lagi. Dirangkum dari halaman konsultasi hidupkatolik.com, berikut ini alasan mengapa salam damai tidak lagi dinyanyikan.
Pertama, Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen telah menerbitkan Surat Edaran tentang ekspresi ritual “Salam Damai” yang ditandatangani Paus Fransiskus, 7 Juni 2014. “Salam Damai” tetap dipertahankan seperti sekarang, atau tidak dipindahkan ke saat sebelum persembahan. Sebelum umat menyambut Tubuh Kristus dalam rupa hosti suci, sudah sepatutnyalah umat mengawali dengan ekspresi kedamaian antara satu dengan yang lain, sebagai tanda Kesatuan dan Cinta Kasih yang sangat luhur (bdk. Mat 5:23-24). Pelaksanaan Salam Damai ini haruslah sederhana dan mempertimbangkan rasa religius umat.
Kedua, Surat Edaran itu melarang penggunaan nyanyian untuk mengiringi Salam Damai. Alasannya, hal itu tidak tertulis dalam Rubrik Ritus Romawi. Salam Damai dilakukan tanpa nyanyian apa-apa.
Umat juga dilarang meninggalkan tempat duduk untuk menyalami umat lain. Salam Damai cukup diberikan kepada orang-orang yang duduk di dekatnya. Tidak perlu pergi ke sana ke mari untuk memberi Salam Damai. Demikian pula dalam perayaan Ekaristi Sakramen Perkawinan, atau Sakramen Imamat, atau upacara kaul, kesempatan Salam Damai sering digunakan untuk ramai-ramai memberi salam kepada pengantin atau kepada si tertahbis (imam atau diakon) atau kepada yang mereka yang berkaul. Hal yang demikian ini juga dilarang.
Ketiga, mencermati pelarangan beberapa praktik Salam Damai di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen ingin mempertahankan kesakralan dan kekhidmatan saat sebelum komuni. Saling memberi Salam Damai sebelum komuni akan membantu mempersiapkan batin agar persatuan dengan Tuhan melalui hosti suci bisa dihayati secara lebih maksimal. Pemberian salam damai secara berlebihan bisa justru mengganggu dan tidak menopang peristiwa suci komuni.
(RBP/hidupkatolik.com)
Woiii, umat Paroki Servatius. Kalo pada punya berita apa kek, poto apa kek, kegiatan apa kek, mao nyang lingkungan, apa nyang kategorial bisa ditongolin di media, kirim aja ke : parokisantoservatius@gmail.com